Senin, 06 Agustus 2012

Kiat-Kiat Menghidupkan Bulan RAMADHAN. Allah Ta'ala tlh mengistewakan bulan Ramadhan dr bln2 lainnya dg berbagai keistimewaan&keuatamaan brdasarkan dalil-dalil yg brsumber dr al-Qur'an&as-Sunnah yg shahih Oleh krn itu,seyogyanya seorg hamba yg shalih mengisinya dg amalan2 kebaikan&shalih yg tlh Allah perintahkan&Rasulullah anjurkan.Diantaranya: (1) Puasa Ramadhan; (Lihat,QS.al-Baqarah:183) Keutamaan: A. Puasa milik Allah. (Lihat,HR.al-Bukhari&Muslim) B. Menghapuskan dosa yg lalu. (Lihat, HR.al-Bukhari&Muslim) C. Puasa sbg perisai dr perbuatan tdk baik.(Lihat,HR.al-Bukhari&Muslim) (2) Shalat Tarawih; Keutamaan: A. Penghapus dosa yg lalu. (Lihat,HR.al-Bukhari&Muslim) B. Termasuk sifat ibadurrahman(hamba yg baik).(Lihat,QS.al-Furqan:63-64) C. Pintu rizki.(Lihat,QS.Thaha:132) D. Mendapatkan Rahmat Allah.(Lihat, az-Zumar:9) E. Mendapat pahala semalam suntuk jk shalat malam bersama Imam.(Lihat,HR.Abu Dawud, at-Tirmidzi dll) (3) Shadaqah Keutamaan; Shadaqah paling utama.(Lihat,HR.at-Tirmidzi); diantaranya: A. Memberi makan,mendapat buah&minuman di Surga.(Lihat, QS.al-Insan:8-12 dan HR.at-Tirmidzi) B. Memberi buka org yg brpuasa;pahalanya sprt org yg berpuasa.(Lihat,HR.Ahmad&an-Nasai) (4) Membaca al-Qur'an dg penuh kesungguhan,mentaburinya dan memahaminya. (5) Tetap duduk di dalam masjid hingga terbit matahari. Keutamaan; Sprt mendapat pahala haji dan umrah. (Lihat,HR.at-Tirmidzi) (6) I'tikaf di masjid.(Lihat, HR.al-Bukhari) (7) Umrah di bulan Ramadhan. Keutamaan; Sprt ibadah haji dan bahkan sprt ibadah haji brsama Nabi.(Lihat,HR.al-Bukhari&Muslim) (8) Mencari malam Lailatul Qadar. Keutamaan: Penghapus dosa2 yg lalu dan yg akan datang(Lihat,HR.Ahmad) (9) Memperbanyak dzikir, doa &istighfar. Demikian, diantara amalan shalih yg seyogyanya dilakukan. Smg kita mampu melakukannya. Aamiin.

Kamis, 15 Desember 2011

HANYA ADA 3 HARI

Yang pertama:

HARI KEMARIN...

Kita tidak bisa mengubah apapun yang telah terjadi...
Kita tidak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan...
Kita tidak mungkin lagi menghapus kesalahan..;
dan mengulangi kegembiraan yang kita rasakan kemarin...
Biarkan hari kemarin lewat;
LEPASKAN saja....

Yang kedua :

HARI ESOK...
Hingga mentari terbit esok hari,
Kita tidak tahu apa yg akan terjadi...
Kita belum bisa melakukan apa-apa untuk esok hari...
Kita tidak mungkin tahu.., sedih atau ceria di esok hari...
Karena Esok hari belum tiba;
BIARKAN saja...

Yang tersisa kini hanyalah :

HARI INI...

Pintu masa lalu telah tertutup...
Pintu masa depanpun belum tiba...
Pusatkan saja diri kamu untuk hari ini...
Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal untuk hari ini...,
Bila mampu melupakan hari kemarin...
Dan melepaskan ketakutan akan esok hari...
Hiduplah HARI INI...
Karena, masa lalu.. dan masa depan.. hanyalah permainan pikiran yang rumit....
Hiduplah apa adanya...
Karena yang ada hanyalah hari ini...
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati.. dan rasa hormat..,
Meski mereka berlaku buruk ...

Sayangilah keluarga atau orang-orang disekitar kita dengan sepenuh hati hari ini.., karena mungkin besuk cerita sudah berganti....

Ingatlah bahwa dengan menunjukkan penghargaan pada orang lain... bukan karena siapa mereka..., tetapi karena siapakah diri kita sendiri....
Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekang...
Atau masa depan jadi membingungkan....

Apapun juga yang akan diperbuat.., berbuatlah dengan segenap hati... Sepenuh jiwa raga..

Berterima kasihlah pada orang yang telah melukai hati, karna dia telah membuat hati kt menjadi kuat.

Berterima kasihlah pada orang yang telah membohongi, karna dia membuat hidup kita semakin bijak.

Berterima kasihlah pada orang yang telah membenci, karena dia yang mengasah ketegaran.

Dan berterima kasihlah pada orang yang telah menyayangi, krn itulah ANUGERAH TERINDA

Senin, 07 November 2011

LIMA JALAN MENUJU TAQWA

Ulama' menyatakan,setidaknya ada lima jalan yang patut kita renungkan dalam kehidupan ini dalam menggapai ketaqwaan,jalan-jalan itu adalah:

1.MUHASABAH
Yaitu evaluasi diri dan meningkatkan kualitas diri dengan selalu mengambil hikmah dari setiap sesuatu yang terjadi dalam diri kita,Allah berfirman
"Hai orang-orang beriman,bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah di perbuatnya untuk hari esuk (akherat), dan bertaqwalah kepada Allah,sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan".(Al-Hasyr;18). Allah berfirman:
"Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri(sangat bisa melihat dirinya sendiri),meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya" (Al-Qiyamah:14-15)
Umar bin khottab ra berkata: "hitunglah diri kalian sebelum kalian di hitung,timbanglah amal-amal kalian sebelum ditimbang kepada kalian.baersiap-siaplah untuk penyampaian yang maha besar,pada hari itu kalian di sampaikan, dan tidak ada yang tersembunyi dari ksalian sesuatu yang tersembunyi"

2.MU'AHADAH
Yaitu mengingat-ingat kembali janji yang pernah kita katakan,setiap saat sholat kita sering kali bersumpah kepada Allah;
"Hanya kepadamulah kami beribadah, dan hanya kepadamu kami mohon pertolongan."
Kemudian kita berjanji:
"Sesungguhnya sholatku,ibadahku,hidupku, dan matiku semata-mata karena Allah Robb semesta alam"(Al-an'am:162)
Dengan demikian, ada baiknya kita kembali mengingat-ingat janji dan sumpah kita, semakin sering kita mengingat janji dan sumpah kita insyaAllah kita akan senantiasa menapaki kehidupan ini dengan nilai-nilai ketaqwaan.inilah yang di sebut dengan mu'ahadah.

3.MUJAHADAH
Adalah bersungguh-sungguh kepada Allah Swt.seperti firmanNya:
"Orang-orang yang bersungguh-sungguh (mujahadah) di jalan kami, kami akan berikan hidayah ke jalan kami" (Al_'ankabut 69)
Terkadang kita beribadah tidak di barengi dengan kesungguhan,hanya manggugurkan kewajiban saja, takut jatuh kedalam dosa dan manapaki kehidupan beragama asal-asalan.padahal menjadi seorang muslim yang ingin menjadi orang-orang yang bertaqwa, maka mujahadah / penuh kesungguhan adalah bagian tak terpisahkan dalam menggapai ketaqwaan di samping muhasabah dan mu'ahadah.

4.MUROQOBAH
Makna muroqobah dalam alqur'an adalah bahwa setiap pribadi muslim merasa takut kepada Allah dalam setiap perbuatanya, gerakannya, tingkah lakunya, dan bisikan hatinya dalam setiap waktu, dia merasa yakin dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah mengetahui terhadap segala sesuatu yang tersembunyi dan sesuatu yang nampak. Oleh karena itu dia melakukan perbandingan antara perbuatan yang di niatkan untuk dilakukan dengan perinta-perinth dan larangan dari Allah. Dia melaksanakan perbuatan itu apabila baik dan hanya semata-mata untuk Allah serta menjauhi perbuatan itu seandainya terdapat maksiat, dosa dan hawa nafsu.
Dalam alqur'an terdapat banyak ayat tentang muroqobah, diantaranya adalah
"Sesunggugnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu"(annisak:1)
Allah berfirman:
"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pakerjaan itu), mereka mengetahui apa yang mereka kerjakan"(al-infithor:10-12)
Allah berfirman:
"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas selalu hadir"(Qaaf:18)
Perasaan selalu merasa di awasi oleh Allah dalam bahasa hadisnya adalah ihsan, Rosulullah SAW menjawab "Engkau menyembah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya.Seandainya engkau tidak bisa melihatNya maka dia melihatmu...HR.Muslim.
Dulu dimasa sahabat, sikap muroqobah tertanam dengan baik di hati setiap kaum muslimin.Kita bisa ambil sebuah contoh kisah, Suatu ketika Amirul mukminin Umar bin Khattab bertemu dengan seorang anak gembala yang sedang menggembala kambing-kambingnya, Umar berkata kepada anak tersebut: wahai anak gembala, jualah kepada saya seekor kambingmu! Si anak gembala menjawab: kambing-kambing ini ada pemiliknya, saya hanya sekedar menggembalakannya saja. Umar berkata: Sudahlah, katakan saja kepada tuanmu, mati di makan srigala kalau kalau hilang satu tidak akan ketahuan.Dengan tegas si anak itu menjawab:Jika demikian dimanakah Allah itu? Umar demi mendengar jawaban anak itu ia pun menangis dan kemudian memerdekakannya.
Lihatlah seorang anak gembala yang tidak berpendidikan dan hidup dalam sosial yang rendah tetapi punya sifat yang sangat mulia yaitu sifat merasa selalu di awasi oleh Allah swt dalam segala.itulah yang disebut dengan muraqabah.Muraqabah adalah hal yang sangat penting ketika kita ingin menjadikan taqwa sebagai bekal hidup kita.Jika sikap ini di miliki oleh setiap muslim,insya Allah kita tidak akan terjerumus pada perbuatan maksiat.Imam ghozali mengatakan "aku yakin dan percaya bahwa Allah selalu melihatku maka aku malu berbuat maksiat kepadaNYA"

5.MU'AQOBAH
Artinya, mencoba memberi sangsi kepada dirikita sendiri manakala kita melakukan sebuah kehilafan, menegur dan memberi sangsi kepada diri kita kalau kita melakukan kesalahan merupakan hal yang penting kita lakukan agar kita senantiasa meningkatkan amal ibadah kita. Contoh, Manakala kita terlewatkan kita terlewatkan salat subuh berjamaah maka hukumlah diri kita dengan infak di siang harinya, manakala kita terlewatkan membaca alqur'an 'iqoblah diri kita dengan memberi bantuan kepada si miskin. Kalau kita melewatkan sebuah amal saleh maka hukumlah diri kita sendiri dengan melakukan amal saleh yang lain, inilah yang di sebut mu'qobah. Jika sikap ini selalu kita budayakan insyaAllah kita akan selalu mampu meningkatkan kualitas ibadah dan diri kita.

Menjalani kehidupan ini, takwa harus kita jadikan hiasan diri,bekal diri,dengan menempuh lima cara tadi, yaitu muhasabah, mu'agadah, mujahadah, muraqabah, dan mu'aqobah. Evaluasi diri, mengingat-ingat janji, punya kesungguhan diri, selalu merasa di awasi oleh Allah dan memberi hukuman tehadap diri kita sendiri. Jika lima hal ini kita jadikan bekal, insyaAllah menapaki hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, kita akan menapaki dengan selalu meningkatkan kualitas diri kit

Kamis, 03 November 2011

SIAPAKAH SAYA

Hidup adalah sebuah misteri, Singkaplah
Hidup adalah sebuah misteri, Singkaplah

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

SIAPAKAH SAYA ... ?
SIAPAKAH ANDA ... ?

Ada jutaan manusia yg sudah mengecap dunia. Tapi, barang kali, hanya segelintir orang yg berani mempertanyakan tentang siapa dirinya,
apa makna hidup untknya ?..

Ada ribuan manusia, mungkin, yg mempertanyakan dirinya. Tapi, bisa jadi, hanya sejumlah jiwa yg menemukan jawabannya, jawaban sementara hal ihwal tentang ia dan dunianya, ia dan keluarganya, ia dan Tuhan-nya.

Pergulatan jiwa, pendakian diri, atau apapun namanya, tak bisa dipungkiri adlah hal yg jarang disinggung dan dihayati seseorang. Ia lewat begitu saja bersama fase kehidupan yg jamak terjadi, lahir, tumbuh, dewasa, bekerja, menikah, dan kemudian meninggal. Atau, barangkali yg lebih ekstrem, siklusnya bisa jadi begini : numpang makan, minum,dan seks.
Hmm... Apa bedanya kita dngan hewan yah ? ..

Apa betul yg di harapkan Tuhan saat menciptakan kita, hamba yg diberikan status " khalifah " ?

Padahal, pencariaan pencariaan jati diri manusia adalah domain paling fundamental agar hidup manusia semata-mata berkubang dalam fase2 menjemukan tersebut. Sayang, ghalibnya, domain tersebutlah yg paling tdak diperhatikan. Seakan-akan semuanya sdah begitu adanya. Seolah-olah semuanya mengada tanpa perlu dipertanyakan, diselidiki, dan ditelisik di dalam lingkar nalar, anugerah, keunggulan manusia yg disebut sbagai akal.

Tidakkah firman Allah yg berbunyi : " Afalaa ta'qiluun..? " ( apakah kamu tidak memikirkanya ?) yang diulang-ulang dalam beberapa surah menjadi bahan tafakur kita ?..

Akibatnya, tak aneh, betapa banyak manusia di muka bumi ini yg menyandang status pengikut, bukan yg diikuti, banyak diantara kita yg lebih memilih mnjadi orang yg dipimpin, bukan memimpin (khalifah), banyak di antara kita yg hanya mnjadi penonton, bukan pemain dalam kehidupan, banyak diantara kita yg gerak hidupnya "diwarnai" oleh seseorang atau sesuatu, ketimbang "mewarnai" dunia ini.

Efeknya, tentu saja, dahsyat. Mereka akan menjadi manusia tanpa bisa memilih yg terbaik dan terbagus untuknya.

Imam Ghazali, pernah bertutur : " Tidak ada yang lebih dekat denganmu kecuali dirimu sendiri. Jika kamu tidak mengenal dirimu, bagaimana kamu akan mengenal yg lain ?.. Kamu harus mencari realitasmu sendiri. Benda apakah kamu itu ?.. Untk apa kamu datang ke tempat (dunia) ini ?.. Mengapa kamu diciptakan ?.. Apa dan dimana kebahagiaanmu ?.. Apa dan dimana kesengsaraanmu ?"..

Tak ada salahnya kita merenungi petuah Imam Ghazali itu, agar hidup yg sebentar ini tidak sekedar melalui stasiun-stasiun masa yg membosankan, agar di dalam hidup terpatri spirit yg indah dan berharga.

Dalam sebuah buku tertulis
kata-kata motivasional yg menggugah.
Begini bunyinya :
Hidup adalah tantangan ★★ hadapilah.
Hidup adalah sebuah pemberian ★★ terimalah.
Hidup adalah sebuah petualangan ★★ tantanglah.
Hidup adalah sebuah duka cita ★★ tanggungilah.
Hidup adalah sebuah tragedi ★★ akuilah.
Hidup adalah sebuah tugas ★★ laksanakanlah.
Hidup adalah sebuah permainan ★★ mainkanlah.
Hidup adalah sebuah misteri ★★ singkaplah.
Hidup adalah sebuah lagu ★★ nyanyikanlah.
Hidup adalah sebuah kesempatan ★★ ambilah.
Hidup adalah sebuah perjalanan ★★ lengkapilah.
Hidup adalah sebuah janji ★★ penuhilah.
Hidup adalah kasih sayang ★★ nikmatilah.
Hidup adalah indah ★★ bersyukurlah.
Hidup adalah perjuangan ★★ bertarunglah.
Hidup adalah sebuah jiwa ★★ sadarilah.
Hidup adalah sebuah teka-teki ★★ pecahkanlah.
Hidup adalah sebuah cita-cita ★★ capailah.
Wallahu'alam bilshawab.

sahabat ...
Siapa kamu ..?
Saya juga blum tahu siapa saya ^_^ ayo ... Mencari jati diri ...!
Ya... ALLAH ..
I Want To Be A Perfect Muslim

Allahu Akbar.

Rabu, 31 Agustus 2011

AYO SHOLAT BERJAMAAH

ini dalil sholat berjamaah:

Dari Ibnu Umar ra bahwa
Rasulullah SAW bersabda,
`Shalat berjamaah itu lebih
utama dari shalat sendirian
dengan 27 derajat. (HR
Muslim 650, 249)

Dari Abi Musa ra berkata
bahwa Rasulullah SAw
bersabda, `Sesungguhnya
orang yang mendapatkan
ganjaran paling besar adalah
orang yang paling jauh berjalannya. Orang yang
menunggu shalat jamaah
bersama imam lebih besar
pahalanya dari orang yang
shalat sendirian kemudian
tidur. (lihat Fathul Bari jilid 2 halaman 278)

Dari Ibnu Abbas ra bahwa
Rasulullah SAw bersaba,
`Siapa yang mendengar azan
tapi tidak mendatanginya,
maka tidak ada lagi shalat
untuknya, kecuali karena ada uzur.(HR Ibnu Majah793, Ad-
Daruquthuny 1/420)

Dari Aisyah ra berkata,
`Siapa yang mendengar azan
tapi tidak menjawabnya
(dengan shalat), maka dia
tidak menginginkan kebaikan
dan kebaikan tidak menginginkannya. (Al-Muqni`
1/193)

Dari Abu Hurairah ra bahwa
Rasulullah SAW bersabda,
`Sungguh aku punya
keinginan untuk
memerintahkan shalat dan
didirikan, lalu aku memerintahkan satu orang
untuk jadi imam. Kemudian
pergi bersamaku dengan
beberapa orang membawa
seikat kayu bakar menuju ke
suatu kaum yang tidak ikut menghadiri shalat dan aku
bakar rumah-rumah mereka
dengan api.” (HR Bukhari
644, 657, 2420, 7224. Muslim
651 dan lafaz hadits ini
darinya).

Dari Abi Darda` ra bahwa
Rasulullah SAW bersabda,
“Tidaklah 3 orang yang
tinggal di suatu kampung
atau pelosok tapi tidak
melakukan shalat jamaah, kecuali syetan telah
menguasai mereka.
Hendaklah kalian berjamaah,
sebab srigala itu memakan
domba yang lepas dari
kawanannya.” (HR Abu Daud 547 dan Nasai 2/106
dengan sanad yang hasan)

Dari Malik bin Al-Huwairits
bahwa Rasulullah SAW,
`Kembalilah kalian kepada
keluarga kalian dan
tinggallah bersama mereka,
ajarilah mereka shalat dan perintahkan mereka
melakukannya. Bila waktu
shalat tiba, maka hendaklah
salah seorang kalian
melantunkan azan dan yang
paling tua menjadi imam.(HR Muslim 292 – 674).

Dari Ibnu Umar ra bahwa
Rasulullah SAW bersabda,
`Shalat berjamaah itu lebi
utama dari shalat sendirian
dengan 27 derajat. (HR
Muslim 650, 249)

Dari Abi Hurairah ra bahwa
Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya shalat yang
paling berat buat orang
munafik adalah shalat Isya
dan Shubuh. Seandainya mereka tahu apa yang akan
mereka dapat dari kedua
shalat itu, pastilah mereka
akan mendatanginya meski
dengan merangkak. Sungguh
aku punya keinginan untuk memerintahkan shalat dan
didirikan, lalu aku
memerintahkan satu orang
untuk jadi imam. Kemudian
pergi bersamaku dengan
beberapa orang membawa seikat kayu bakar menuju ke
suatu kaum yang tidak ikut
menghadiri shalat dan aku
bakar rumah-rumah mereka
dengan api.” (HR Bukhari
644, 657, 2420, 7224. Muslim 651 dan lafaz hadits ini
darinya).

Dari Abi Hurairah ra berkata
bahwa Rasulullah SAW
didatangi oleh seorang laki-
laki yang buta dan berkata,
“Ya Rasulullah, tidak ada
orang yang menuntunku ke masjid. Rasulullah SAW
berkata untuk memberikan
keringanan untuknya. Ketika
sudah berlalu, Rasulullah
SAW memanggilnya dan
bertanya, `Apakah kamu dengar azan shalat?`. `Ya`,
jawabnya. `Datangilah`, kata
Rasulullah SAW. (HR Muslim
1/452).

Bukhari-Muslim
meriwayatkan dari Ibnu
Umar radiallahu’anhu
bahwa Rasulullah
salallahu’alaihi wassalam
bersabda: “ Shalat berjamaah lebih
utama daripada shalat
sendirian dengan selisih
pahala 27 derajat.”

Bukhari meriwayatkan dari
Abu Hurairah
radiallahu’anhu, ia berkata
bahwa Rasulullah
salallahu’alaihi wassalam
bersabda: “Shalat seseorang yang
dikerjakan secara
berjama’ah, pahalanya
melebihi shalatnya yang
dikerjakan secara sendirian
di rumah atau dipasar dengan selisih pahala 25
derajat. Yang demikian itu
bias diraih jika dia mau
berwudhu secara sempurna,
lalu keluar menuju masjid
yang tujuannya tiada lain mengerjakan shalat. Tidaklah
dia melangkahkan kakinya
(saat menuju masjid),
melainkan dengnnya
derajatnyan ditinggikan dan
dosanya akan dihapus. Jika dia telah mengerjakan shalat,
para malaikat akan tetap
bershalawat kepadanya
selama masih berada di
tempat shalatnya dan belum
berhadats. Para malaikat berucap: “Ya Allah
limpahkanlah rahmat dan
ampunan kepadanya. Ya
Allah, kasih sayangilah
dia.” Dan dia dianggap
mengerjakan shalat selama menunggu dikerjakannya
shalat.”

Muslim meriwayatkan dari
Abu Hurairah
radiallahu’anhu, ia berkata: “Pernah ada seorang lelaki
buta datang kepada
Rasulullah salallahu’alaihi
wassalam, ia berkata: ‘ Ya
Rasulullah, aku tidak
memiliki pemandu yang bias menuntunku untuk pergi ke
masjid.’ Dia lalu meminta
kepada Rasulullah
salallahu’alaihi wassalam
agar diberi keringanan untuk
mengerjakan shalat dirumah, lalu beliau mengabulkannya.
Namun tatkala lelaki itu
hendak pergi, beliau
memanggilnya, lalu
bertanya: ‘Apakah engkau
mendengar dilantunkannya adzan?’ dia menjawab:
‘Ya.’ Beliau bersabda:
‘Kalau begitu, datangilah
(shalat berjama’ah).’”

Bukhari-Muslim
meriwayatkan dari Abu
Hurairah radiallahu’anhu
bahwa Rasulullah
salallahu’alaihi wassalam
bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya,
sungguh aku pernah hendak
menyuruh para sahabat
untuk mencari kayu bakar,
lalu aku menyuruh agar shalat berjama’ah
dikerjakan. Selanjutnya, aku
menyuruh seseorang untuk
mengimami banyak orang,
sementara aku tidak ikut
shalat berjama’ah guna mencari rumah orang-orang
yang tidak mengikuti shalat
berjama’ah lalu aku bakar
rumah mereka.”

Muslim meriwayatkan dari
Ibnu Mas’ud
radiallahu’anhu, ia berkata: “Barang siapa yang suka
menghadap Allah dalam
keadaan muslim, hendaklah
ia selalu memelihara
(berjama’ah) shalat fardhu,
sebab Allah telah mensyari’atkan sunanul
huda kepada nabi kalian
salallahu’alaihi wassalam
dan sesungguhnya
(berjama’ah) shalat fardhu
itu termasuk sunanul huda. Sekiranya kalian
mengerjakan shalat di rumah
kalian sebagaimana yang
dikerjakan oleh orang yang
tidak turut shalat
berjama’ah, berarti kalian telah meninggalkan sunnah
Nabi kalian. Jika kalian telah
meninggalkan sunnah Nabi
kalian, berarti kalian telah
sesat. Sungguh kami tidak
menganggap seseorang dari kami yang meninggalkan
shalat berjama’ah,
melainkan sebagai munafiq
yang sudah jelas nifaqnya.
Sungguh pernah ada diantara
kami seseorang yang (karena suatu udzur lalu)
dipapah oleh dua orang
hingga sampai di shaf.”
Dalam riwayat lain
disebutkan: “Sungguh
Rasulullah salallahu’alaihi wassalam pernah
mengajarkan sunanul huda
kepada kami dan
sesungguhnya termasuk
sunanul huda adalah
mengerjakan shalat berjama’ah di masjid yang
dikumandangkan adzan di
dalamnya.”

Senin, 29 Agustus 2011

MUTTAQIEN

Alhamdulilillah,sebulan kita laksanakan puasa ramadhon,lapar dan dahaga kita tahan,nafsu kita kendalikan,salat tarawih,tadarus dan i'tikaf kita laksanakan,semua kebajikan kita tingkatkan serta kemaksiatan kita lawan.semua itu hanya untuk menyempurnakan ibadah agar mendapat pridikat muttaqien (orang yang bertaqwa).ternyata untuk menjadi orang yang bertaqwa tidak mudah,harus ada perjuangan,kita berjuang melawan hawa nafsu,kita berjuang melawan kemaksiatan,kita berjuang melawan godaan syetan, dan bisa di pastikan setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan, mengorbankan harta benda kita,tenaga kita,waktu kita,kesenangan kita demi melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya.semoga dengan sebulan penuh kita berpuasa bisa merubah tingkah laku kita dalam 11 bulan kedepan menjadi tingkah laku seorang yang muttaqien,yang bisa memberi kedamain dan kebahagian dunia akherat.

Kamis, 18 Agustus 2011

3 NASEHAT NABI

Rosulullah SAW bersabda " Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah kasalahanmu dengan kebaikan niscaya iya dapat menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang tepuji" HR. Tirmizi.

Dalam hadis diatas terdapat tiga nasehat Nabi

1.Bertaqwalah kamu dimanapun kamu berada.


Difinisi bertaqwa ada bermacam-macam, salah satunya "melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya",ada juga yang mendifinisikan " melakukan suatu perbuatan yang bisa berguna untuk dia sendiri atau orang lain dan tidak melakukan suatu perbuatan yang bisa merugkan dia sendiri atau orang lain karena Allah". jadi kapanpun dan dimanapun kita berada pasti kita berhubungan dengan ketaqwaan,setiap desah nafas kita, setiap gerak kita selalu ada hubungannya dengan ketaqwaan, maka ketika kita berbuat sesuatu hendaknya kita lakukan karena Allah,kita taat pada peraturan pemerintah bukan karena kita takut akan sangsi dari penegak hukum, melainkan karena Allah menyuruh kita mentaatinya,setiap gerakan kita yang bisa merugikan orang lain atau diri kita sendiri pastilah Allah melarangNYA.Ketaqwaan harus diperjuangkan, dan Untuk menjadi orang yang bertaqwa diperlukan perjuangan, perjuangan pastilah memerlukan pengorbanan,contoh, ketika kita lagi asik nonton tv yang lagi seru-serunya terdengar suara azan,hendaknya kita tinggalkan tv nya untuk datang ke masjid untuk melakukan salat berjamaah, karena salat berjamaah adalah perintah Allah, dan kita korbanan sedikit kepentingan kita untuk mencari ketaqwaan,itu merupakan contoh yang paling ringan untuk mendapatkan ketakwaan, pengorbanan merupakan sesuatu yang mutlak dilakukan untuk mencapai tingkat taqwa, tidak cuma waktu saja tapi semua yang kita punyai,harta kita,jiwa kita, keluarga kita,kesenangan kita dan semua harus di nomor duakan,dan yang nomor satu adalah ALLAH SWT

2.Ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapusnya.

Ketika kita melakukan perbuatan yang salah, hendaknya kita segera bertobat, kita berusaha untuk tidakmengulangnya kembali dan kita ikuti dengan berbuat baik. Jika perbuatan salah yang kita lakukan merugian orang lain hendaknya kita meminta maaf kepada orang yang tersakiti, tetapi jika kita melakukan perbuatan yang merugikan kita,hendaknya kita banyak-banyak beristighfar memohon ampun kapada ALLAH dan berusaha untuk tidak mengulangnya serta memperbanyak shodaqoh, karena shodaqoh bisa menghapus kesalahan. sabda Rosulullah SAW "sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api"

3.Pergaulilah manusia dengan akhlak yang terpuji.

Berbuat baik kepada orang lain merupakan misi Rosulullah,kita tidak boleh berbuat sesuatu yang bisa menyakiti orang lain, karena kitapun tidak mau orang lain berbuat yang menyakiti kita,Kita mungkin pernah menemukan orang yang bertengkar gara-gara hal yang sepele bahkan hanya karena miskomunikasi, bahkan dalam suatu kampung yang kecil tejadi cekcok gara-gara anaknya yang pinjam mainan tidak boleh sehingga anaknya nangis, kemudian orang tuanya ikut-ikutan, kalau kita berpegang pada nasehat Nabi niscaya kita akan selalu berbuat baik kepada tetangga, karena Nabi menyuruh kita berbuat baik kepada semua manusia tanpa membedakan suku, agama,kelompok, apalagi sama tetangganya sendiri. bahkan Rosulullah SAW bersabda "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya" HR.Bukhori muslim .

Do'a

SEMOGA ALLAH SELALU MEMBERI ROHMAT DAN HIDAYAH KEPADAMU